Foto: @wildanurita_ |
Hallo, kembali lagi nih setelah sekian lama sibuk kerja akhirnya aku punya waktu luang untuk berbagi pengalaman, khususnya traveling. Minggu kemarin aku memang tidak ada rencana kemana - mana, tapi di hari sabtu malem. Teman ku menelpon dan mengajak untuk traveling ke Kota Blitar. Terakhir kali berkunjung ke Blitar sepertinya sudah lama tak berkujung ke kota itu. Sepertinya sih waktu SD kelas 6 itu pun pas rekreasi sekolah ke Makam Bung Karno, Pantai Popoh dan Sumber Udel.
Kami ber-4 hari Minggu pagi berangkat ke Kota Blitar jam 7 pagi. Waktu tempuh dari Malang ke Blitar kurang lebih 2 jam kalau menggunakan motor. Kami ber-4 adalah para wanita bikers ahahahahh. Tujuan utama ke Kota Blitar adalah ke Kampoeng Coklat. Yap, karena tempat wisata tersebut merupakan icon Kota Blitar beberapa tahun belakangan ini. Kalau dulu waktu SD sih masih terkenal sama Makam Bung Karno. Kampoeng Coklat ini berada di daerah Kademangan, Plosorejo, Blitar.
Foto: @wildanurita_ |
Jalan - jalan pakai motor di Kota Blitar itu serasa bebas soalnya hampir seluruh jalan disana tak ada yang macet alias lancar jaya hahaha. Oke setelah itu sampai di depan pintu masuk Kampoeng Coklat, seperti namanya tempanya juga identik dengan warna coklat. Di lorong masuknya bagus dan ada beberapa kutipan - kutipan tentang coklat di temboknya. Harga tiket masuk wisata ini murah sekali yaitu Rp.5.000 per orang.
Di kampung ini ada toko souvenir yang di dalamnya ada banyak sekali olahan coklat yang bisa kamu jadikan oleh - oleh. Selain itu juga ada pernak - pernik iconic dari kampung ini. Di sana sih aku cuma lihat - lihat saja, tapi aku malah cari ac karena di sana panas sekali. Maklum lah saya orang Malang yang hawanya itu dingin, adem. Tapi sekarang Malang mulai panas sedikit, tapi anginnya itu loh masih enak tetep adem hhehe. Oke balik lagi yang tadi, nah yang 3 orang temanku sibuk cari tas - tas cantik.
Foto: @wildanurita_ |
Ya bisa saya maklumi para wanita feminim kalau lihat barang lucu dikit sudah heboh ingin beli. Dikala temen - temen sibuk memilih barang, aku pun masih tetep nongkrong di depan ac ahahha. Di sana kami cuma jalan - jalan saja, cuma penasaran "seperti apa sih kampoeng coklat itu?". Dan katanya menu - menu di sana mahal - mahal, maka dari itu kita ber-4 tidak mencoba kuliner di Kampoeng Coklat ya maklum tanggal tua hehe. Setelah puas jalan - jalan di Kampoeng Coklat, kita meluncur ke Alun - Alun Kota Blitar.
Tujuannya sih kuliner di sekitar alun - alun, kan biasanya kalau kuliner dekat situ kan murah - murah. Dan tak ingin ketinggal, kita juga nyobain Es Pleret. Ternyata es pleret itu seperti es dawet biasa cuman ada tambahan pleretnya saja. Pleret itu seperti cilok, bentuknya bulat tapi kopong seperti bola ubi. Cuma kalau prelet itu terbuat dari tepung beras. Sayangnya aku tidak mengambil gambar dari es pleret saking hausnya, langsung saya minum tanpa kepikiran untuk ngefoto buat bahan di blog ini.
Foto: @wildanurita_ |